
Rasul Paulus mengatakan, bahwa yang terpenting adalah kehidupan yang menghasilkan buah. Ini merupakan komitmen Paulus setelah dia diubahkan oleh Tuhan dan terpanggil untuk melayani Tuhan. Paulus menyadari bahwa kehidupan yang menghasilkan buah itu bukan suatu pilihan, tetapi itu adalah PANGGILAN dan suatu TUGAS yang harus dilakukan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya.
Dalam Injil Yohanes 15:16 mengatakan, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang MEMILIH kamu. Dan Aku telah MENETAPKAN kamu, supaya kamu PERGI dan MENGHASILKAN buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Ayat ini memberikan kepada kita pengertian bahwa Tuhan sangat serius kepada kehidupan yang menghasilkan buah. Tuhan yang memilih kita di dalam Yesus. Dia yang memanggil kita dan memberikan kasih karuniaNya agar kita dapat mengenalNya dan tidak berhenti pada titik bahwa kita disebut sebagai umat Kristiani atau pengikut Kristus, tetapi Tuhan telah menetapkan suatu tugas bagi kita. Dia meminta kita untuk pergi menjadi saksiNya dan menghasilkan buah kekekalan dalam hidup kita. Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah PERTOBATAN (Mat 3:8), buah ROH (Gal 5:22-23) dan buah PELAYANAN BAIK (Ef 2:10) dalam bidang pekerjaan sekuler (market place) maupun yang terpanggil secara penuh waktu di pelayanan pekerjaan Tuhan. Bagaikan sebuah pohon yang buahnya dapat dinikmati banyak orang, maka buah yang muncul dari kehidupan umat Tuhan akan dapat dinikmati oleh banyak orang dan menjadi berkat bagi mereka semua. Semakin lebat buah yang dihasilkan oleh sebuah pohon, maka semakin banyak orang yang dapat menikmati buah tersebut. Pertanyaanya bagaimana kita dapat menghasilkan buah yang lebat?
1. Tinggal di dalam Aku
Yohanes 15:4, mengatakan “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yesus adalah sumber kehidupan dan setiap orang yang tinggal dalam Yesus akan hidup, bertumbuh dan berbuah. Tinggal di dalam Yesus berbicara mengenai hubungan yang intim dengan Yesus. Hubungan yang intim dengan Yesus perlu dibangun setiap hari baik melalui doa, penyembahan pribadi, persekutuan dan melalui kegiatan-kegiatan rohani yang membawa kita semakin dekat dengan Tuhan.
2. Meresponi dan bertekun dalam Firman Tuhan.
Lukas 8:15, mengatakan “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Benih berbicara mengenai Firman Tuhan, sedangkan tanah berbicara mengenai sikap hati kita dalam menerima atau merespon terhadap Firman Tuhan yang kita dengar.
Tanah yang baik merupakan sikap hati yang mendengar, menyimpan dalam hati, menyambut dan mengerti Firman Tuhan yang diterimanya. Tidak hanya itu, Firman yang telah diterima juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus, dalam berbagai macam keadaan (baik maupun buruk). Dengan begitu maka kehidupan kita akan mengeluarkan buah yang dapat dinikmati oleh banyak orang.
3. Penundukan diri pada otoritas Roh Kudus
Galatia 5:22-23b, mengatakan “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.” Hidup yang ditundukan kepada otoritas Roh Kudus akan memberi kebebasan kepada Roh Kudus untuk mematikan perbuatan-perbuatan daging (karakter lama) dan Roh Kudus akan menimbulkan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan Firman Tuhan. Selama hidup kita dipimpin oleh diri sendiri maka kehidupan kita akan menghasilkan buah kejahatan, tetapi apabila Roh Kudus menguasai kita maka sebaliknya kehidupan kita akan menghasilkan buah kebenaran.
Seperti rasul Paulus berusaha selama hidupnya untuk menghasilkan buah, demikian pula kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita tidak perlu merasa puas dengan posisi rohani kita saat ini, tetapi marilah kita terus bergerak maju untuk bertumbuh dewasa di dalam Tuhan dan menghasilkan buah yang tetap untuk kemulian Tuhan. Amin!!. (AB)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusamin!!.. terus berkarya bagi kemuliaan Tuhan! :)
BalasHapus